Ivan Kurniawan Arifin atau yang lebih akrab dipanggil Ivanka ini merupakan pencabik Bass Slank. Sejak kecil Ivanka, emang
doyan musik. Kelad dua SMP udah mulai Ngeband. “Abis, informasi yang gue terima
dari koran dan majalah, jadi anak band asyik”,
ungkap pria kelahiran Jakarta 9 Desember 1972 itu. Tapi Ivan pantang menyerah,
keinginan terjun ke dunia musik malah menggebu-gebu waktu tetangganya membeli
peralatan musik, ditaro diterasnya pula. Siriklah dia. Semula dia sering kena
damprat sang ayah jika kepergok latihan. Lama-kelamaan, ayahnya sendiri yang
ngajarin main gitar. “Orang pertama yang ngajarin kenal instrumen, ya bokap gue”
kata cowok yang pernah ikutan Festival Rock Sejawa Bali, 1998 ini. Maklum acara
ngeband waktu itu lagi ngetrend. Ivan jelas nggak mau ketinggalan
Karena keasyikan, sekolahnya di
SMU 17 Agustus, Jakarta nyaris berantakan. Bayangkan saja, waktu pelajaran
berlangsung dia malah asyik nulis lirik lagu dibangku belakang. Kelakuan serupa
juga berlanjut saat Ivan kuliah di Sekolah Tinggi Transportasi (STMT) Trisakti,
akibatnya ia Cuma mampu bertahan sampai semester V. Toh dia nggak menyesal di
Do dari sana. “Kalo dipikir gue malah lebih berarti setelah nekad terjun ke
dunia musik. Banyak banget yang gue dapat” alasannya enteng. Sebelum nyasar ke Slank, Ivan sempat gabung sama Abdee di
grup Flash. Nggak lama kemudian pindah ke House of The Rising Sun Band
beraliran rock & roll itu sering banget main di Poltot. Sejak itulah, Ivan
akrab dengan Bimbim dan kawan-kawan. Malah tahun 1993, ia diajak rekaman untuk
album pertama Imanez Anak Pantai.
Tahun 1997, Ivan ditawarin
bergabung dengan Slank. Hatinya sempat bimbang karena waktu itu lagi akrab sama
Bongky. Untunglah mantan pemain bass itu justru memberinya dorongan. “ Gue
bersyukur, banyak banget yang gue dapat begitu bergabung dengan Slank.” Katanya
mantap. Keseharian Ivan boleh dibilang dihabiskan dengan nongkrong di Potlot. Kalo
nggak latihan, nemenin Slangker, ato nyobain nulis lirik lagu. “Selain itu ya
pacaran” katanya sambil tertawa. Sebagai pemusik baru, otaknya sarat oleh
gagasan. Bareng slank, misalnya, dia pingin munculin musik etnik. “Lagu akan
kedengaran lebih enak didengar.”
Dibanding dulu, Ivan sekarang
cenderung peka sama lingkungan. Dia malah sering ikut mikirin keadaan negeri
yang makin gak karuan, padahal dulunya cuek bebek. Kok sekarang berubah ? “mungkin
karena gue dekat dengan orang-orang yang kritis dan mau berpikir.” Tak jarang
Ivan berdiskusi dengan Slank, juga dengan teman-teman dirumahnya. Kalo baca
koran, nonton TV bukan Cuma melahap informasi musik. Hasilnya antara lain bisa
disimak lewat lagu ciptaanya pada album Maatahati
Reformasi, yaitu Naluri Bintang. Kayaknya Ivan memamng berniat terjun total
di musik. Dia siap mempertaruhkan segalanya “Gue akan merasakan kepuasan lalo
gue bisa menghibur penonton. Sangat asyik tu. Orang seneng karena terhibur,
apalagi sampai histeris segala. Nggak bisa ditebus dengan uang berapapun, soalnya itu merupakan kenikmatan
tersendiri” paparnya bangga.
Dia juga berhasil meyakinkan
orang tuanya bahwa keterlibatannya dimusik nggak seburuk yang mereka sangka
0 comments:
Semua umpan balik saya hargai dan saya akan membalas pertanyaan yang menyangkut artikel di Blog ini sesegera mungkin.
1. Komentar SPAM akan dihapus segera setelah saya review
2. Pastikan untuk klik "Berlangganan Lewat Email" untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Jika Anda memiliki masalah cek dulu komentar, mungkin Anda akan menemukan solusi di sana.
4. Jangan Tambah Link ke tubuh komentar Anda karena saya memakai system link exchange
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
Bila anda senang dengan artikel ini silahkan Join To Blog atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini. Pergunakan vasilitas diatas untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui komentar atau share sesuai dengan artikel diatas.
Post a Comment